Desa Babadan Tenajar

Posted By elbabadany on Senin, 29 Mei 2017 | Mei 29, 2017

ilustrasi babadan

Elbabadany Blogger  - Desa Babadan Tenajar  Adalah sebutan lain untuk Desa Tenajar Kecamatan Kertasmaya Kabupaten Indramayu. Nama "tempoe doeloe" sebelum desa mengalami pemekaran. Setelah di mekarkan menjadi 3 desa, nama "Babadan Tenajar" berubah menjadi "Tenajar". Desa yang mengalami pemekaran tahun 1984 ini dibagi menjadi Tiga, yakni Desa Tenajar lor, Desa Tenajar ( Tenajar Tengah ) dan Desa Tenajar Kidul.
ilustrasi nama babadan


Untuk sementara kita lupakan dulu fakta tiga desa ini dan kita anggap masih satu Desa yang kita sebut dengan “ Babadan Tenajar “ . Nama Tenajar ini harus disandingkan agar kita tahu yang sedang kita bahas kali ini adalah Babadan-nya desa tenajar. Sebab nama Babadan tidak eksklusif milik Desa Tenajar tapi Juga dipakai di wilayah lain Seperti :

1. Desa Babadan Kec. Weru Kab.Cirebon 


Ada sedikit cerita menarik tentang Desa Babadan di Ceribon ini. Nama desa diambil dari Istrinya Sunan Gunung Jati Nyai Mas Ratna Babadan yang berasal dari desa Mayung. Setelah Nyai Babadan diboyong ke gunung sembung,Pedukuhan tempat tinggalnya di jadikan Desa tersendiri lepas dari Desa mayung Dengan Nama Desa Babadan untuk mengenang kepergian Nyi Mas Ratna Babadan. Sebab itulah nama Babadan juga populer di daerah Cirebon.

Cerita menariknya adalah saat masyarakat Babadan kertasmaya berziarah ke pesarean sunan Gunung Jati. Lalu di tanya oleh petugas setempat asalnya dari desa mana? di jawab oleh peziarah Mereka berasal dari Desa Babadan apa yang terjadi? 
ternyata para petugas penjaga makam memberikan penghormatan lebih pada Peziarah. Mereka di anggap seperti keluarga jauh yang sedang bertamu. Padahal Babadan yang dimaksud Bukan Babadan yang ada di Cirebon.

2. Desa Babadan Kec. Limpung Kab. Batang Jawa Tengah

3. Desa Babadan Karang Rejo

4. Desa Babadan Kec. Pagenten Kab. Banjar Negara Jawa Tengah

5. Desa Babadan Kec. Pace Kab. Nganjuk Jawa Timur

6. Desa Babadan Kec. Ngancar Kab. Kediri Jawa Timur

7. dan lain-lain.

Ternyata Nama Babadan Juga Banyak dipakai di desa lain. Uniknya sejarah Berdirinya atau sejarah asal usul nama desa hampir semuanya mirip yakni " Mem-Babat Hutan " menjadi Babadan.


Letak posisi Desa Babadan tenajar disebelah barat Berbatasan dengan Desa Kliwed, Sukalila. Disebelah Utara dan Timur berbatasan dengan Kec. Sliyeg, Desa Sudikampiran, Desa Jaya Winangun, Kedokan Bunder, Desa Cangkingan. Di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Secang dan Desa Jengkok .
Map satelite Tenajar lorMap satelite Tenajar tengah
Map satelite Tenajar kidul
Google map : babadan tenajar (lor,tengah,kidul)

Rute:
Dari arah Cirebon / Jakarta turun di pertigaan Haji Darmin masuk lewat Desa Tenajar Kidul. 
Dari arah Karangampel / Jatibarang masuk lewat Desa Tenajar Lor.
Dari arah Jambe / Jengkok masuk ke kampung Griya Damai Soga melewati Desa Tenajar Kidul.


Desa Babadan Tenajar sebenarnya sama saja seperti desa-desa lainnya. Namun bagi warganya yang lahir disini khusunya penulis sendiri. Desa ini punya tempat istimewa tersendiri di dalam hati yang terdalam. Dan menjadi kebanggan tersendiri dengan menisbatkan nama laqob ( julukan) saya menjadi elbabadany. Membawa nama babadan sebagai "alam laqob" tentunya diiringi kecintaan akan tempat lahir dan niatan untuk ikut berpartisipasi dalam membangun citra positif dan memajukan desa sesuai kemampuan dan usaha yang bisa dilakukan sebagai putra daerah.


panorama pedesaan

Saat ingat desa kesan yang muncul adalah keindahan dan kenyamanan. Dari kata desa selalu terbayang keindahan dan kenyamanan sebuah lingkungan dalam imajinasi kita. Hijau, udara segar, tenang, nyaman, hamparan sawah, suara burung bersahut-sahutan, pemandangan aktivitas petani saat pergi kesawah dan saat bekerja di sawah.



Apalagi bagi yang sudah lama meninggalkan desa dan hidup merantau di kota dengan segala kebisingan, keriuhan dan berbagai masalah lainnya, Bayangan itu mampu menggelorakan rasa rindu yang amat sangat, bagaikan kerinduan para perantau menanti mudik lebaran untuk bertemu dengan Ibu, Bapak dan semua Orang yang dicintai dan dirindukannya di kampung halaman. Saat-saat seperti itulah desa bagaikan pujaan hati yang selalu di puja dan dinanti pertemuannya. Desa menjadi simbol keindahan ,keramahan dan kenyamanan sebuah lingkungan. Kesan itu tersimpan kuat dilubuk hati terdalam. Seperti itulah arti desa bagi saya. Tanah air yang dirindukan dan dicintai.


Desa Babadan Tenajar memiliki keunikan tersendiri, terutama dari segi nama. Karena Nama Babadan Tenajar itu lumayan populer dikalangan masyarakatnya dan masyarakat desa tetangga. Seringkali nama Babadan tersebut mengecoh orang asing yang datang mencari alamat. Sebab ketika ditunjukkkan arah ke Desa Babadan karena ada keperluan dengan  orang yang ada di desa Babadan namun saat ia memasuki Desa Babadan, berputar-putar kesana kemari tidak juga kunjung di temukan nama atau tulisan Desa babadan. Malahan yang ia temukan tulisan yang ter tera di kantor kepala desa atau di gerbang desa ter-baca "Desa Tenajar" disepanjang jalan tidak ditemukan tulisan Desa Babadan. Biar lebih akurat dia buka android, google map, lalu ketikkan desa Babadan, ternyata malah ditunjukkan di daerah lain. yang bukan di Indramayu. waah petunjuk yang menyesatkan...! Padahal mayoritas masyarakatnya saat ditanya asalnya dari desa mana sebagian besar menyebut "dari babadan" dan sebagian lainnya menyebut dari desa Tenajar. 

" loh, kok bisa mengkonon yah, Reang dadi Keder.

Seperti itulah keunikan nama desa ini. Satu desa dengan dua nama.



Desa Tenajar

Masjid Jami' Baitul muttaqin-Tenajar Kidul
Masjid jami' Al-Karomah- Tenajar (Tengah)
Masjid Jami'....- Tenajar lor

     Secara administratif pemerintahan nama Desa Babadan Tenajar itu tidak ada. Dan nama resminya adalah Desa Tenajar. Sementara nama Babadan adalah nama kenangan, nama tempoe doeloe saat awal berdirinya tetapi mengakar di hati masyarakatnya secara turun temurun dan tak bisa dilupakan. Setelah pemekaran karena wilayah desa yang terlalu luas sehingga banyak potensi desa tidak tergali, Desa Tenajar dibagi tiga yakni Tenajar Lor, Tenajar Tengah, Tenajar Kidul. dengan harapan masing-masing desa bisa bahu membahu membangun. Desa menjadi lebih terkontrol dan lebih baik. Jadi secara resmi administratif pemerintahan Desa Babadan Tenajar adalah Desa Tenajar lor, Tenajar ( sering juga disebut Tenajar Tengah)  dan Tenajar Kidul merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Kertasmaya, Kabupaten Indramayu.



Sejarah Berdirinya Desa "Babadan Tenajar"

     Meski telah terbagi menjadi tiga,namun masyarakatnya masih merasa satu desa dan satu nama yakni Masyarakat Babadan dari desa Babadan. nama Babadan ini sudah melekat benar di hati masyarakatnya, Karena nama Babadan berhubungan dengan sejarah berdirinya desa.


Konon katanya kisah ini di awali oleh Nyai Tenajar  yang berasal dari Cirebon dan suaminya Kiyai Jarkasi yang berasal dari ujung Gebang. Karena sebuah petunjuk agar bisa hidup sejahtera dengan pindah kepemukiman baru dimana tempat yang dicari masih berupa hutan belantara. Dalam perjalanan mencari pemukiman baru mereka telah berjalan jauh dan merasa sangat lelah. Nyai Tenajar minta istirahat dulu dan mereka duduk di sebuah batu yang menyerupai JENGKOK  (asal mula desa Jengkok) saat itu muncullah kelayab-kelayab atau KELIWED-KELIWED ( asal mula desa Kliwed) Bayangan yang mengarah ke arah Utara dan memberi petunjuk bahwa tempat yang sedang mereka cari sudah sangat dekat yakni di arah hilangnya bayangan tadi. Setelah meyakinkan diri bahwa tempat yang mereka cari adalah Hutan yang kini ada di hadapannya kiyai Jarkasi yang di bantu Nyai tenajar siap mem-Babad hutan untuk dijadikan tempat tinggal dan tempat untuk mengamalkan ilmunya dengan membangun surau ( tajug,langgar atau musholla ) sebagai tempat pengajian dan menimba ilmu agama islam ( pesantren kecil ). Sampai akhirnya jadilah sebuah pemukiman dan santrinya banyak. Makin lama makin ramai akhirnya Jadilah Desa dengan nama BABADAN.


catatan: 
kisah ini bersumber dari cerita lisan dari mulut ke mulut dan tidak membuktikan akan sejarah sebenarnya. mungkin masih ada versi lainnya.


     Desa Babadan dikenal dengan desa santri - dulunya . Karena Mayoritas masyarakatnya adalah santri dan kiyai. Dari Desa ini Lahirlah Tokoh-tokoh Besar, Kiyai-kiyai Besar Yang silsilahnya nyambung Dengan para Kiyai-Kiyai pendiri pesantren di Cirebon seperti Babakan ciwaringin, kempek, winong, Balai Rante dll  dan Banten.


Silsilah Keluarga Besar Prabu Anggalarang, Keluarga Besar Pendiri Pondok Pesantren sewilayah III Cirebon dan Banten,  Dari Buyut Arsitem dan Buyut Muji ini Banyak menurunkan Tokoh-Tokoh Kiyai yang ada di Desa Babadan Tenajar ini diantaranya Kiyai Hasbullah serta anak cucunya dan K.H. Syakur yasin yang mendirikan Podok Pesantren Cadang pinggan di Kertasmaya sekarang Sukagumiwang.



    Syekh Abdul Muhyi atau yang lebih dikenal Kiyai Buyut Muji itu menikah dgn Nyi Ratu Sa'idah mempunyai anak 5 yaitu :
1. Nyai Jamaliyah, 
2. Kiyai Layaman 
3. Nyai Layyinah, 
4. Nyai Maemunah, 
5. Nyai Julaekhah Gintung. 



     Kiyai Layaman menikah dengan Nyai Ratu Gemulung atau Nyai Ratu Sholihah binti Sultan Sepuh/Panembahan Sepuh Zaenuddin Amir Sena, kemudian dikaruniai Putra 2, yaitu : 
1. Kiyai Nurhasan, 
2. Kiyahi Nursafin.


    Kiyai Nursafin menikah dengan Nyai Khodijah mempunyai 2 anak. yaitu : 
1. Kiyai Ali Kedung Jumbleng, 
2. Kiyai Kosim Empen-empen... 


Kiyai Layaman juga punya anak Nyai Panuji ( Cucu Buyut Muji atau Syaikh Abdul Muhyi ) yang menikah dengan Pangeran Ton atau Pangeran Timur Suryakusumah atau Ki Kure atau H. Ahmad Baedlowi dan mempunyai keturunan : Ahli Plered dan anak cucunya, K.H. Amin sepuh di Babakan Ciwaringin Cirebon dan mendirikan Pondok Pesantren Mua’limin, K.H. Syakur yasin di Babadan Tenajar Kertasmaya mendirikan Podok Pesantren Cadang pinggan. Dll.


catatan sumber Silsilah :
Dari R. Kholil Abdullah Aryajanegara keturunan ke 6 Pangeran Jayanegara Kasepuhan Cirebon dari Buyut Pangeran Ton yang bersambung ke Buyut Muji.



     

Melihat dari silsilah di atas pantas saja Masyarakat Desa Babadan dikenal dengan Masyarakat Santri. Mungkin dari anda Masyarakat Babadan ada yang mengenal nama-nama tersebut atau sering menyebutnya saat kirim fatihah. Khusunya saya sendiri dalam Hadoroh kirim fatihah saat Ziarah Kubur Nama buyut Arsitem, Buyut Muji, Kiai Hasbullah, Kiai Hafnawi, Kiai Muhtar itu sering disebut dan sudah tidak asing bagi saya saat mendengar nama-nama tersebut. Lalu....bagaimana Masyarakat Babadan Generasi terkini...? adakah yang mengenal nama-nama sesepuh para pendahulu tersebut?


     Saat ini Babadan sudah tidak seperti dulu. Pengajian di musholla atau masjid sudah kurang laku. Kesan religius yang dikenal sampai desa tetangga berangsur-angsur hilang. Sekarang kita tak kenal lagi identitas kita sebagai masyarakat Babadan yang santri dan religius. Saya sedikit prihatin karena banyak generasi kini yang menjauh dari dunia pesantren dan santri, meski masih banyak juga yang tetap menjaga tradisi, mengirimkan anaknya ke pondok pesantren.


Kesan masyarakat religius itu sudah hampir sirna dari masyarakat Babadan dimana saat saya kecil tahun 90 an kesan itu masih terasa kental dengan masyarakat Babadan. Saat itu, Setiap ba'da Maghrib hampir semua anak-anak ada di Musholla untuk belajar ngaji dengan ustad atau kiyainya masing di berbagai tempat. Tv masih jarang, setiap sehabis maghrib suara-suara bacaan Al-qur'an terdengar semarak dimana-mana baik dirumah atau di musholla. setiap waktu sholat jarang masjid atau musholla yang kosong. Budaya pesantren sangat terasa di Babadan ini. Sekarang....???


     Secara khusus dalam kupasan artikel ini saya merindukan sekali suasana Babadan yang Kompak, Aman,Nyaman,dan Religius. Dulu orang pacaran berdua-duaan antara lawan jenis,gelap-gelapan,itu sangat tabu. Mabuk minuman itu tidak aman,meski di tempat tersembunyi , karena semua elemen masyarakatnya ikut menjaga ketertiban. 
Mulai tingkat Rt sampai Desa aktif dalam menjaga lingkungan, Banyak didirikan Pos Ronda dengan Siskamling-nya (sistem keamanan keliling). Sekarang.....pemandangan seperti itu sangat banyak dan sering kita temukan disekitar kita, secara terang-terangan. Zaman memang sudah berubah,karena itu bayangan masalalu sanggup memantik kerinduan akan suasana yang sama.


Dengan menghadirkan artikel ini setidaknya saya mengingatkan siapa kita, seperti apa identitas masyarakat Babadan dan para pendahulu kita.


.......Bersambung

Blog, Updated at: Mei 29, 2017

2 comments:

  1. Keren ang.. setuju.! babadan tenajar yang dulu dan sekarang sudah berbeda jauh.. ragam budaya dan tradisi nya juga udah pada ditinggalin. Jare bahasa babadane ta wis pada kelalen. Generasi penerus bakalan pada pada ora weruh ning budaya lan tradisi babadan tenajar..

    BalasHapus
  2. Tlg diperlengkap maning ang,sejarah,budaya lan kultur masyarakat tenajar kudu diweruhi Ning anak putu..Ok mksh bnyk atas kisah e ang

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.